Ban tubeless semakin populer di kalangan pengendara karena memiliki keunggulan, seperti tahan bocor dan perawatan yang relatif mudah. Meski demikian, Anda perlu tips otomotif untuk merawat ban tubeless dengan baik, supaya umur ban lebih panjang dan performa berkendara tetap optimal.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat ban tubeless agar tetap awet dan aman digunakan.
6 Tips Merawat Ban Tubeless Agar Tidak Mudah Rusak
Berbeda dengan perawatan ban biasa, ban tubeless memerlukan perawatan khusus agar tahan lama. Bagaimana caranya?
● Periksa Tekanan Angin secara Rutin
Tekanan angin yang tepat sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan ban tubeless. Tekanan ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengurangi daya cengkeram dan mempercepat keausan ban.
Periksa tekanan angin setidaknya sekali dalam dua minggu atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrik yang biasanya tercantum di buku manual kendaraan, atau anjuran bengkel yang memasang ban tersebut.
● Hindari Beban Berlebihan
Mengangkut beban yang melebihi kapasitas maksimal kendaraan tidak hanya berdampak buruk pada mesin, tetapi juga pada ban. Beban berlebih memberikan tekanan besar pada ban tubeless, sehingga membuat ban mudah pecah ataupun cepat aus.
Pastikan beban kendaraan tidak melebihi batas beban yang dianjurkan, hal ini untuk menjaga kondisi ban tetap optimal dan proporsional.
● Cek Kondisi Fisik Ban secara Berkala
Pemeriksaan kondisi fisik secara rutin sangat penting untuk kesehatan ban. Pastikan apakah terdapat benda tajam seperti paku atau batu kerikil yang menempel atau tertancap di permukaan ban.
Meskipun ban tubeless lebih tahan terhadap bocor, benda tajam yang tertinggal bisa merusak struktur ban secara perlahan. Periksa pula apakah ada tanda-tanda keausan tidak merata, retak-retak, atau kerusakan-kerusakan lainnya pada permukaan ban.
● Gunakan Cairan Nitrogen untuk Pengisian Angin
Mengisi ban berjenis tubeless dengan gas nitrogen dapat menjadi opsi yang baik dibandingkan angin kompresor biasa. Gas nitrogen memiliki partikel yang lebih besar sehingga akan lebih sulit keluar dari dalam ban, ini membuat tekanan angin jauh lebih stabil dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama.
Selain itu, nitrogen juga memiliki suhu yang lebih dingin sehingga akan membantu menjaga suhu ban tetap rendah saat berkendara di aspal. Ini mengurangi risiko ban meletus karena panas jalan raya. Penggunaan nitrogen memperpanjang umur ban sekaligus bias meningkatkan efisiensi bahan bakar.
● Hindari Berkendara di Jalan Rusak secara Berlebihan
Tips otomotif berikutnya adalah selalu berkendara di jalan yang mulus. Sebab, jalan yang berlubang atau berbatu tajam dapat merusak ban tubeless lebih cepat.
Sebisa mungkin hindari berkendara di jalanan rusak, atau setidaknya kurangi kecepatan saat berkendara melewati jalan yang tidak rata. Berkendara dengan hati-hati di jalan yang buruk dapat mengurangi risiko kerusakan ban dan membantu menjaga tekanan angin tetap stabil.
● Jangan Gunakan Cairan Penambal Terlalu Sering
Meskipun ban tubeless dapat ditambal saat bocor, penggunaan cairan penambal terlalu sering bisa merusak struktur internal ban. Cairan ini bisa menimbulkan residu di dalam ban yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keseimbangan ban dan kinerja berkendara.
Jika ban sering bocor, lebih baik melakukan pemeriksaan menyeluruh. Kemudian, Anda harus mempertimbangkan untuk mengganti ban dengan yang baru.
Merawat ban tubeless dengan baik adalah kunci untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara. Dengan rutin memeriksa tekanan angin, menggunakan cairan nitrogen, dan menjaga kondisi fisik ban, Anda dapat memperpanjang umur ban.
Risiko masalah di jalan juga bisa Anda minimalisir jika merawat ban dengan baik. Ikuti tips otomotif di atas untuk menjaga ban tubeless tetap dalam kondisi terbaik.