Begini Cara Cek Busi Motor Masih Baik atau Tidak

Cara Cek Busi Motor

Cara cek busi motor sebenarnya cukup praktis sekali bisa dilakukan di rumah. Busi merupakan komponen penting pada motor dalam proses pembakaran.

Apabila kondisi busi bermasalah, tentu performa motor bisa menurun. Bahkan, nantinya juga dapat menyebabkan motor semakin sulit dinyalakan.

Begini Cara Cek Busi Motor Apakah Masih Dalam Kondisi Baik atau Tidak

Pada dasarnya, pemilik motor harus rutin memeriksa kondisi busi. Hal tersebut agar perawatan motor tetap terjaga dengan optimal. Terdapat beberapa cara mudah mengecek busi motor efektif yang perlu dipahami, antara lain:

Cek Kondisi Busi Motor

1. Periksa Kondisi Fisik Busi

Langkah utama, yaitu memeriksa kondisi fisik busi secara visual. Setelah busi dari mesin lepas, bisa langsung memperhatikan beberapa aspek berikut ini:

  • Warna Elektroda
    Biasanya, busi yang normal mempunyai warna elektroda coklat keabu-abuan. Apabila warnanya terlalu hitam atau putih, maka bisa menjadi indikasi masalah.
    Elektroda hitam ini akan menunjukkan busi terlalu banyak di suplai bahan bakar (rich fuel mixture). Sedangkan, elektroda putih akan mengindikasikan kekurangan bahan bakar (lean fuel mixture) atau overheating.
  • Kondisi Kepala Busi
    Harap memastikan tidak ada endapan karbon, kotoran, serta oli pada kepala busi. Endapan ini tentunya akan langsung mengganggu percikan api yang akan dihasilkan oleh busi. Cara cek busi motor ini dapat mengurangi efisiensi pembakaran.
  • Keretakan atau Kerusakan
    Busi yang retak atau rusak pada insulator keramiknya juga harus segera diganti. Hal tersebut karena bisa menyebabkan kebocoran arus listrik.

2. Periksa Jarak Celah Busi

Celah busi atau “gap”, ini termasuk salah satu jarak antara elektroda tengah dan elektroda samping pada busi. Celah ini akan menentukan kekuatan percikan api yang dihasilkan oleh busi.

Apabila celah tampak lebih lebar atau sempit, maka percikan api tidak akan optimal. Hal tersebut bisa menyebabkan motor menjadi sulit dinyalakan atau konsumsi bahan bakar meningkat.

Cara cek busi motor ini wajib sekali menggunakan alat ukur khusus yang bernama “feeler gauge”. Busi yang ideal tentu akan memiliki celah sekitar 0,6 mm hingga 0,7 mm.

Namun, angka ini bisa saja bervariasi tergantung pada jenis motor serta rekomendasi pabrik. Apabila celah terlalu lebar, maka percikan api bisa menjadi lemah. Sementara itu, jika terlalu sempit, maka busi mungkin tidak akan bisa memercikkan api sama sekali.

3. Lakukan Uji Percikan Api

Cara cek busi motor sederhana mengetahui busi masih berfungsi dengan melakukan uji percikan api. Berikut ini sudah ada langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  • Pertama, bisa lepaskan busi dari silinder mesin. Lanjut, dapat langsung menghubungkan busi ke kabel koil (kabel busi) kembali.
  • Lalu, bisa tempelkan bagian ulir busi ke bodi mesin motor. Harap pastikan ini dilakukan di tempat aman dan jauh dari bahan yang mudah terbakar.
  • Setelah itu, Anda nantinya dapat menghidupkan mesin atau tekan tombol starter.

Apabila busi masih baik, maka akan terlihat percikan api biru yang lebih kuat dan stabil. Namun, apabila percikan api lemah, maka akan berwarna merah atau oranye. Atau bahkan tidak ada sama sekali warna, hal tersebut tentu menunjukkan bahwa busi sudah aus serta perlu diganti.

4. Periksa Komponen Mesin Lain

Kondisi busi ini sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh kerusakan busi itu sendiri. Seringkali, masalah busi tersebut terjadi karena komponen yang lain pada sistem pengapian atau mesin motor. Oleh karena itu, cara cek busi motor ini bisa dengan cek beberapa komponen lain. Misalnya saja seperti:

  • Koil pengapian: Apabila koil tersebut rusak, maka busi tidak akan menerima arus listrik yang cukup. Terutama, untuk bisa menghasilkan percikan api.
  • Kabel busi: Kabel yang rusak atau longgar juga bisa mengurangi tegangan sampai ke busi. Jadi percikan api ini akan menjadi lemah.
  • Sistem bahan bakar: Apabila ada masalah dengan karburator atau injektor, maka busi bisa mengalami kelebihan atau kekurangan bahan bakar. Hingga pada akhirnya mengakibatkan warna elektroda busi semakin berubah.

Apabila komponen-komponen ini menunjukkan tanda kerusakan atau keausan, maka perbaikannya perlu dilakukan. Hal tersebut agar performa motor kembali optimal.

5. Ganti Busi Secara Rutin

Busi merupakan komponen yang mempunyai usia pakai terbatas. Meski masih tampak baik secara fisik, namun busi yang sudah melewati batas pemakaian dapat kehilangan efisiensinya.

Oleh karena itu, cara cek busi motor ini sebaiknya diganti setiap 10.000 hingga 15.000 km. Hal tersebut tentunya tetap tergantung pada jenis busi dan jenis motor. Saat ini, memang beberapa indikator lain yang menunjukkan bahwa busi sudah waktunya diganti, seperti:

  • Motor Sulit Dinyalakan
    Apabila motor sulit dihidupkan, terutama saat pagi hari atau setelah lama tidak digunakan, maka bisa menjadi tanda busi sudah aus.
  • Performa Mesin Menurun
    Apabila motor terasa kurang responsif, maka tarikan lemah, atau suara mesin menjadi kasar. Tentu, busi yang tampak aus bisa menjadi salah satu penyebabnya.
  • Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
    Busi yang tidak optimal ini tentunya akan membuat pembakaran tidak sempurna. Jadi motor perlu lebih banyak bahan bakar untuk bisa menghasilkan tenaga yang sama.

Oleh karena itu, penting sekali mengganti busi secara rutin. Sebab, tidak hanya menjaga performa motor tetap prima, namun juga mencegah kerusakan lebih lanjut pada mesin. Jadi cara cek busi motor di atas bisa dikatakan cukup efektif.