Meski terdengar remeh, namun tips otomotif yang satu ini sangat penting diketahui oleh pengemudi mobil, yaitu memilih aksesoris. Pasalnya, tidak semua aksesoris mobil diperbolehkan menurut peraturan lalu lintas (UU Nomor 22 Tahun 2009).
Beberapa jeni aksesoris ada yang berguna, tapi ada juga dilarang karena dinilai dapat membahayakan pengemudi dan penumpang. Lantas, aksesoris apa sajakah yang dimaksud? Simak artikel ini sampai akhir!
Aksesoris yang Boleh Dipasang di Mobil

Berikut ini beberapa aksesoris yang diperbolehkan dipasang di mobil karena dapat menjadi pelengkap yang memudahkan Anda dalam berkendara:
1. USB Charger
Aksesoris pertama yang boleh bahkan penting untuk mobil Anda adalah USB charger. Alat ini memungkinkan Anda untuk mengisi daya smartphone, terutama jika Anda hendak melakukan perjalanan jauh. Namun, penting untuk memastikan pemasangannya tidak mengganggu konsentrasi Anda saat mengemudi.
2. Phone Holder
Penggunaan phone holder atau penyangga ponsel juga semakin umum di mobil. Alat ini memungkinkan Anda untuk menyimpan ponsel dengan aman, terutama jika Anda menggunakannya sebagai GPS atau alat komunikasi hands-free.
Akan tetapi, pastikan Anda memilih holder yang bisa dipasang di tempat strategis seperti di ventilasi AC atau dashboard, tanpa menutupi pandangan ke jalan. Tips otomotif lainnya adalah menghindari peletakan phone holder di area yang sering terpantul cahaya matahari supaya layar ponsel Anda tidak silau.
3. GPS
Aksesoris lain yang diperbolehkan adalah GPS yang sangat bermanfaat dalam membantu navigasi selama perjalanan. Dengan bantuan GPS, Anda dapat sampai ke tujuan lebih cepat.
Aksesoris yang Tidak Diperbolehkan
Jika tips otomotif sebelumnya menjelaskan apa saja aksesoris yang diperbolehkan, sekarang giliran Anda mengetahui jenis-jenis aksesoris yang sebaiknya Anda hindari untuk dipasang di mobil, di antaranya:
1. Sarung Setir
Bagi sebagian besar orang, memasang sarung atau cover di setir mungkin akan membuat tampilan interior mobil jadi lebih menarik. Padahal, penggunaan sarung setir sebenarnya tidak dianjurkan menurut aturan lalu lintas.
Sebab, kebanyakan sarung setir yang dijual di toko aksesoris atau aftermarket bukan standar pabrikan mobil. Jika ukurannya tidak sesuai atau bahannya licin, justru bisa mengurangi kontrol Anda saat mengemudi.
2. Bumper Besi
Bumper besi atau yang sering disebut bull bar umumnya dirancang khusus untuk kendaraan off-road dengan tujuan melindungi bagian depan mobil dari benturan saat melewati medan berat. Jika Anda memaksakan pemasangan bumper besi pada kendaraan on-road justru dapat mengurangi kemampuan handling, terutama saat melaju cepat.
3. Lampu Strobo
Jika Anda punya ide untuk menambahkan lampu strobo warna-warni di depan dan belakang mobil supaya mobil terlihat menarik, sebaiknya Anda urungkan ide tersebut. Selain dapat mengurangi intensitas penerangan jalan, lampu strobo biasanya hanya diperbolehkan untuk mobil pemadam kebakaran dan kendaraan darurat lainnya.
4. Karpet Lantai Non-OEM
Tips otomotif lainnya terkait pemasangan aksesoris mobil adalah dilarang menambahkan karpet lantai non-OEM atau karpet yang bukan keluaran pabrikan. Alasannya adalah karena karpet ini tidak dirancang menempel dengan baik. Hal ini tentu saja sangat membahayakan sebab ujung karpet bisa saja terangkat ke atas dan menekan pedal rem atau gas.
5. Aksesoris yang Menghalangi Visibilitas Pengemudi
Selain benda-benda yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat aksesoris lain yang sebaiknya tidak dipasang di dalam mobil karena dapat menghalangi visibilitas saat mengemudi. Beberapa aksesoris tersebut adalah hiasan dashboard depan dan belakang, gorden, serta stiker yang ditempel di kaca depan atau belakang.
Kesimpulan
Memasang aksesoris di mobil memang bisa menambah kenyamanan, tetapi keselamatan harus tetap diperhatikan. Dengan mengetahui tips otomotif seputar aksesoris mobil yang diperbolehkan dan dilarang menurut peraturan, salah satunya UU Nomor 22 Tahun 2009, dapat membantu meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran hukum.
